Karakteristik Dan Ciri-Ciri Burung Rajawali

KARAKTERISTIK RAJAWALI

1. Bergerak Dengan Kecepatan Tinggi (Semangat)
2. Mempunyai Pandangan Yang Jauh/Tajam (Mempunyai Visi)
3. Salah Satu Keluarga/Jenis burung yang setia (Kesetiaan)
4. Selalu terbang tinggi melampaui badai (Keintiman dengan sang Pencipta)

Apakah ciri-ciri Burung Rajawali?
Ciri yang utama dan terutama yaitu tidak takut badai ! Burung rajawali malah menantikan datangnya badai. Dia akan mengembangkan sayapnya, memperhatikan dengan pandangan visinya, kapan badai datang. Sebab dia akan menghadapinya dan menggunakan badai itu untuk melambung tinggi. Burung rajawali tidak mengepak-ngepakkan sayapnya, tetapi dia mengembangkan sayapnya.Burung rajawali tidak seperti ayam atau anak ayam. rajawali penciumannya tajam, mereka tahu saat akan datang badai. Mereka ribut berkotek-kotek, menciap-ciap, bingung lari kesana kemari, sambil mengepak-ngepakkan sayapnya mencari tempat persembunyian untuk berlindung terhadap badai. Apabila badai datang mereka bisa menjadi korban, sebab mereka lemah, tak berdaya, dia menjadi victim badai. Lain dengan  burung rajawali, dia tidak menjadi victim, tetapi menjadi victor, pemenang, terbang mengatasi badai.

Karakteristik Rajawali
Ia menyediakan waktu untuk memperbaharui diri. Saat sadar bahwa kekuatan sayapnya mulai berkurang, dia sabar. Dia berdiam diri ; dia tidak terbang. Dia mencari tempat yang tinggi di atas bukit batu.


Burung rajawali adalah burung yang paling panjang usianya.Seekor burung rajawali bisa mencapai umur hingga 70 tahun. Tapi untuk mencapai umur tersebut adalah pilihan bagi seorang rajawali, apakah dia hidup sampai 70 tahun atau hanya sampai 40 tahun.

Ketika burung rajawali mencapai umur 40 tahun, maka untuk dapat hidup lebih panjang 30 tahun lagi, dia harus melewati transformasi tubuh yang sangat menyakitkan. Pada saat inilah seekor rajawali harus menentukan pilihan untuk melewati transformasi yang menyakitkan itu atau melewati sisa hidup yang tidak menyakitkan namun singkat menuju kematian.

Pada umur 40 tahun paruh rajawali sudah sangat bengkok dan panjang hingga mencapai lehernya sehingga ia akan sulit untuk makan.Cakar-cakarnya pun sudah tidak tajam. Bulu pada sayapnya juga sudah sanga ttebal sehingga iasangat sulit untuk dapat terbang tinggi.

Bila seekor rajawali memutuskan untuk melewati transformasi tubuh yang menyakitkan tersebut, maka ia harus terbang mencapai pegunungan yang tinggi kemudian membangun sarang di puncak gunung tersebut.Lalu, dia akan mematuk-matuk paruhnya pada bebatuan di gunung sehingga paruhnya lepas.

Setelah beberapa lama paruh barunya akan muncul. Dengan paruhnya yang baru, ia akan mecabut kukunya satu-persatu dan menunggu hingga kuku-kuku baru yang lebih tajam tumbuh. Ketika kuku-kuku tersebut tumbuh, ia akan mencabut bulu sayapnya sehingga rontok semua dan menunggu bulu-bulu baru tumbuh pada sayapnya. Ketika semua itu telah dilewati, rajawali itu dapat terbang kembali dan menjalani kehidupan normalnya. Begitulah transformasi menyakitkan yang harus dilewati oleh seekor burung rajawali selama kurang lebih setengah tahun.

Penutup:
Rajawali tahu tepatnya kapan ajalnya tiba … maka ia memiliki “upacara” tersendiri dalam menyerahkan dirinya kepada Yang Maha Kuasa…Ia mencari tempat di mana matahari terlihat paling bulat dan jelas… lalu ia membentangkan sayapnya selebar-lebarnya dan saat itulah akhir hidupnya… ( Seringkali supaya kita dapat bertahan, kita harus melewati sebuah perubahan, terkadang kita harus membuang kenangan, kebiasaan dan semua tradisi kerja kita yang lama. Hanya dengan terbebas dari beban masa lalu, kita dapat memulai hidup yang baru.)

PERUBAHAN TIDAK DAPAT DILAKSANAKAN, TANPA MENIMBULKAN KETIDAK NYAMANAN DAN BIARLAH KITA SEMUA MENJADI RAJAWALI-RAJAWALI HIDUP.

No comments:

Post a Comment